Rabu, 01 Februari 2017

Kesalahan K3 Yang Masih Dilakukan Para Pekerja

Image result for Kesalahan K3 Yang Masih Dilakukan Para Pekerja
Usaha perbaikan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3), baik dari segi engineering atau tehnis untuk kurangi kecelakaan kerja telah dilakukan, namun mengapa angka kecelakaan kerja di perusahaan masihlah tinggi? Apakah perusahaan Kamu alami persoalan sama?

Menanggapi persoalan di atas, pakar K3 di Amerika Serikat menyebutkan bila peran kekeliruan manusia atau human error dalam kecelakaan kerja nyatanya sangat penting. Human error jadi sebab 80% sampai 90% kecelakaan kerja. Segi manusia memang memegang fungsi penting dalam system K3, juga sebaliknya dalam memastikan terjadinya kecelakaan kerja.

Kecelakaan kerja bukan sekedar mengakibatkan cedera pada pekerja, namun juga memiliki resiko pada rusaknya alat bahkan juga dapat menyingkirkan nyawa pekerja. Hal sejenis ini sudah pasti berpengaruh pada hal yang semakin besar, yakni kualitas, produksi, dan keuntunganabilitas (kekuatan peroleh laba atau keuntungan) perusahaan. Kekeliruan dalam K3 apa saja yang sering dilakukan pekerja? Berikut penuturannya!

Pekerja memiliki rutinitas beranggapan atau mengira-ngira

” Kecelakaan akan tidak pernah terjadi pada saya ” atau ” lingkungan kerja ini telah aman kok, pasti akan tidak terjadi permasalahan ” Pekerjaan minyak dan gas juga riskan dalam soal kecelakaan kerja yang mengangkat topik pertamina jalan keluar bahan bakar berkwalitas dan ramah lingkungan di salah satu seminanya.

Rutinitas beranggapan atau terlalu yakin diri (over-confident), mungkin masihlah sering dilakukan umumnya pekerja. Beranggapan atau mengira-ngira bila keadaan kerja telah aman dan akan tidak terjadi permasalahan, sampai tidak diharuskan melakukan tindakan apa pun yaitu tingkah laku yang salah dan tidak tepat. Menerka-nerka atau merasa diri akan selalu aman saat bekerja hanya akan bikin Kamu celaka.

Tingkah laku pekerja yang sukai beranggapan atau mengira-ngira memang dikarenakan banyak segi, satu diantaranya pengalaman pekerja, kursus pekerja, tingkat pendidikan, dan budaya di tempat kerja. Jauhi beranggapan atau mengira-ngira, pastikan keadaan lingkungan dan prosedur kerja betul-betul aman dengan teratur memeriksanya. Organisasi dengan budaya K3 yang kuat selalu siaga dan yakin bila keadaan yang aman walau dapat punya masalah.

Membiarkan kecelakaan kerja yang terjadi dan tidak melaporkannya pada atasan

Ada saja pekerja yang malas atau dilema untuk melaporkan setiap kecelakaan kerja yang telah terjadi di perusahaannya. Apakah Kamu satu diantaranya, teman dekat pro safety? Alhasil, sangat banyak masalah kecelakaan kerja yg tidak nampak ke permukaan dan terbiarkan jadi rahasia atau tim itu. Dilema melaporkan kecelakaan kerja biasanya karena sebab ada banyak pekerja yang beranggapan bila kecelakaan kerja dapat berpengaruh pada performa pada individu yang alami insiden itu atau pada departemen dari individu itu.

Perlu Kamu mengerti teman dekat pro safety, setiap kecelakaan atau potensi kecelakaan yang nampak, baiknya jangan biarkan demikian saja karena dapat mengakibatkan permasalahan yang semakin besar di saat mendatang. Setiap pekerja harus melaporkan kecelakaan kerja, near miss, atau penyakit akibat kerja (PAK) pada atasannya. Begitu, atasan Kamu berbarengan tim akan melakukan investigasi dan melakukan perbaikan agar kecelakaan kerja sama tidak terulang kembali. Tindakan mencegah berikut yang diperlukan untuk meminimalisir angka kecelakaan kerja.

Memakai perlengkapan kerja yang salah dan/atau cara pemakaiannya yang salah

Kekeliruan ini termasuk juga sering terjadi di tempat kerja. Baik pekerja lama atau baru sukai memakai perlengkapan kerja atau alat pelindung diri yg tidak tepat sesuai peruntukan pekerjaannya atau memakai peralatan kerja yang benar tetapi cara pemakaiannya yang salah. alat kerja yang sesuai seharunya pemakaian jaket safety, celana safety maupun sepatu safety. Mengakibatkan, kecelakaan yg tidak terduga-duga atau rusaknya dan cacat pada pekerja, hasil pekerjaan, atau rusaknya pada alat itu kemungkinan besar terjadi. Rutinitas ini biasanya dikarenakan kurangnya pengetahuan pekerja, pengalaman pekerja, dan kurangnya pengawasan.

Oleh karenanya, pastikan perusahaan melakukan pengawasan agar perlengkapan kerja yang dipakai sesuai sama type pekerjaan, perlengkapan tertangani dengan baik, dan pastikan pekerja yang memakai perlengkapan itu juga terlatih. Penentuan perlengkapan kerja yang tepat sangat penting untuk memperoleh hasil pekerjaan yang optimal. Lakukan memakai perlengkapan yang sesuai sama ukuran dan manfaatnya. Apabila telah memakai perlengkapan kerja, pastikan Kamu menyimpannya ke tempat awal mulanya agar tidak membahayakan pekerja lain.

Pekerja tidak memakai alat pelindung diri (APD) saat bekerja 

Mungkin safety officer di tempat kerja Kamu sering merasakan beberapa pekerjanya tidak memakai alat pelindung diri saat melakukan suatu pekerjaan. Tak tahu tidak memakai safety helmet, sepatu safety, tidak memakai alat pelindung jatuh saat bekerja di ketinggian atau tidak memakai pelindung mata dan muka saat melakukan pekerjaan las. Banyak alasan yang melatarbelakangi pekerja malas memakai APD, satu diantaranya :

  • APD yang dipakai tidak pas atau tidak nyaman saat dipakai
  • Ketidaktahuan pekerja harus memakai APD
  • Tidak memiliki waktu untuk memakai APD atau memakai APD hanya memakai waktu dan merepotkan
  • Pekerja sering berasumsi atau terlalu yakin diri bila dianya akan tidak celaka
  • Lupa apabila harus memakai APD 

Sesungguhnya bila saat bekerja memakai alat pelindung diri yang tepat akan menghindar kecelakaan kerja yang berkepanjangan. bila kamu memerlukan perlengkapan safety, kamu hanya perlu melakukan request pada bagian pengadaan barang di perusahaan kamu. dapat pula kamu beli sendiri, mudah.. bila kamu perlu sepatu keselamatan kamu tinggal beli mencari yang jual sepatu safety on-line, terdapat beberapa penjual alat pelindung diri bila kamu membutuhkannya. Peran safety officer atau pengawas sangat penting untuk mengatasi masalah ini. Diluar itu, pihak perusahaan harus juga siapkan APD yang nyaman dan pas untuk pekerja, memberi kursus penentuan dan pemakaian APD, menempatkan rambu K3 APD di ruang kerja, dan melakukan pengawasan dan berani menyapa pekerja yang lupa memakai APD.

Terburu-buru dalam merampungkan pekerjaan

Efisiensi dan efektivitas terkadang jadikan alasan pekerja untuk melakukan pekerjaannya dengan terburu-buru. Walau sebenarnya hal sejenis ini dapat bikin pekerja itu melakukan kekeliruan yang nanti akan membahayakan dianya. Terlebih apabila pekerjaan itu memerlukan konsentrasi tinggi, bekerja dengan terburu-buru hanya akan kurangi konsentrasi pekerja dan punya potensi mengakibatkan kecelakaan. Melakukan short cut tanpa ada mempertimbangkan segi keselamatan dapat juga tingkatkan terjadinya kecelakaan.

Kerjakan pekerjaan sesuai prosedur dan jauhi mengambil jalan pintas (short cut). Apabila Kamu memang diharuskan melakukan pekerjaan dengan cepat, pastikan Kamu juga mempertimbangkan segi keselamatannya juga dan ikuti prosedur bekerja aman yang telah diaplikasikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Know us

Our Team

Contact us

Nama

Email *

Pesan *